Rabu, 11 April 2012

SBY Berharap Korban Bakar Diri Selamat

TEMPO.CO, Jakarta - Peristiwa seorang pria yang membakar diri di depan Istana, kemarin sore, sampai juga ke telinga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Menurut juru bicara presiden Julian Aldrin Pasha, Presiden meminta kepolisian menangani dengan baik masalah ini.

"Bapak Presiden meminta kepolisian berkoordinasi dengan pihak rumah sakit agar segera memberikan pertolongan maksimal kepada pelaku sekaligus korban aksi bakar diri demi menyelamatkan korban,” ujar dia melalui pesan pendek, Kamis 8 Desember 2011.

Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik Daniel Sparringa mengatakan Istana menyampaikan simpati yang mendalam dan juga prihatin atas aksi tersebut. Saat ini yang terpenting menurutnya adalah memastikan semua usaha menyelamatkan nyawa yang bersangkutan dilakukan secara maksimal.

"Kami berpandangan bahwa setiap kehidupan makhluk adalah anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa. Tidak seorang pun boleh kita biarkan menyia-nyiakan anugerah itu. Kami mendorong semua warga negara menjauhkan kekerasan, termasuk terhadap diri sendiri," ujar Daniel.

Demokrasi, kata dia, harus memuliakan adab yang di antaranya datang dari moralitas agama dan kemanusiaan. "Kebebasan berpendapat dan berbagai bentuk kemerdekaan berekspresi hendaknya kita gunakan untuk membangun tradisi yang di antaranya juga menyertakan kewajiban dan tanggung jawab untuk memajukan kehidupan bersama," ujarnya.

Daniel menambahkan, dengan kesadaran dan motif apa pun, ia menyayangkan peristiwa itu. Dia juga berharap itu menjadi peristiwa terakhir yang dilihatnya dalam masa hidup.

Kemarin sore seorang pria melakukan aksi bakar diri di Monas, seberang Istana Negara. Aksi nekat itu terjadi sekitar pukul 17.30, setelah demonstrasi perangkat desa se-Indonesia yang juga dilakukan di depan Istana bubar dengan tertib sejak 1,5 jam sebelumnya.

0 komentar:

Posting Komentar